Harga Sylo

Sylo (SYLO) adalah mata uang kripto terdesentralisasi yang beroperasi di blockchain Ethereum. Diluncurkan pada tahun 2017, ini berfungsi sebagai token asli untuk jaringan Sylo, sebuah platform yang berfokus pada komunikasi aman dan manajemen aset digital. Sylo dirancang untuk memfasilitasi pembayaran, memberikan insentif partisipasi jaringan, dan menggerakkan berbagai fitur dalam ekosistem Sylo. Per 2025-08-20, Sylo menempati peringkat #1999 di antara semua mata uang kripto dengan harga Rp9.19. Dalam 24 jam terakhir, telah mengalami perubahan -12.67%, dengan volume perdagangan Rp1.2B. Kapitalisasi pasar saat ini adalah Rp58.95B, dengan persediaan yang beredar sebesar 6.4B SYLO dari total persediaan 10B SYLO. Sylo dapat digunakan untuk berbagai tujuan dalam jaringan Sylo, termasuk pengiriman pesan aman, penyimpanan terdesentralisasi, dan mengakses fitur premium. Token ini juga memainkan peran penting dalam tata kelola jaringan, memungkinkan pemegang untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan. Ke depannya, Sylo bertujuan untuk memperluas utilitas dan adopsinya. Pada 2026, proyek ini berencana untuk mengintegrasikan lebih banyak fitur keuangan terdesentralisasi (DeFi), sementara pada 2030 Sylo diharapkan menjadi pemain kunci dalam lanskap komunikasi dan pembayaran Web3.

Sylo dibuat pada 1 Juli 2017. Diluncurkan sebagai cryptocurrency yang beroperasi di platform Ethereum, bertujuan untuk memberikan solusi di bidang komunikasi, media sosial, pembayaran, dan dompet digital. Sejak awal, Sylo telah bekerja untuk membangun jaringan komunikasi terdesentralisasi dan menyediakan penyimpanan aset digital yang aman. Proyek ini telah berkembang selama bertahun-tahun, memperluas ekosistem dan kemitraannya untuk meningkatkan utilitas dan adopsinya di ruang Web3. Per 2025-08-20, Sylo terus mengembangkan dan meningkatkan teknologinya, dengan fokus pada privasi, keamanan, dan pengalaman yang ramah pengguna di dunia terdesentralisasi.

Pendiri Sylo adalah Dorian Johannink dan Ben Jordan. Mereka bersama-sama mendirikan proyek ini pada tahun 2017 dengan visi menciptakan platform komunikasi dan keuangan terdesentralisasi. Johannink berperan sebagai Direktur Bisnis, sementara Jordan adalah Direktur Teknis. Keduanya memiliki latar belakang yang luas dalam teknologi dan kewirausahaan. Token SYLO diluncurkan pada 2025-08-20 sebagai bagian dari ekosistem Sylo, yang mencakup aplikasi perpesanan dan dompet kripto. Sejak awal berdirinya, tim pendiri telah fokus pada pengembangan teknologi yang menjaga privasi dan memperluas utilitas token SYLO dalam jaringan terdesentralisasi mereka. Kepemimpinan mereka telah berperan penting dalam memandu pertumbuhan dan adopsi Sylo di ruang Web3 selama beberapa tahun terakhir.

Sylo beroperasi di blockchain Ethereum sebagai token ERC-20. Token ini berfungsi sebagai mata uang kripto asli dari jaringan Sylo, sebuah platform komunikasi terdesentralisasi. Token Sylo digunakan untuk berbagai tujuan dalam ekosistem: 1. Insentif untuk operator node: Pengguna dapat mempertaruhkan SYLO untuk menjalankan node dan mendapatkan reward dengan mendukung jaringan. 2. Mengakses fitur premium: SYLO diperlukan untuk membuka fungsionalitas lanjutan di Sylo Smart Wallet. 3. Memfasilitasi microtransaction: Pengguna dapat mengirim dan menerima SYLO untuk pembayaran peer-to-peer dalam aplikasi Sylo. 4. Tata kelola: Pemegang token dapat berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan untuk pengembangan jaringan di masa depan. 5. Integrasi DeFi: SYLO dapat digunakan dalam aplikasi keuangan terdesentralisasi yang dibangun di jaringan Sylo. Total pasokan Sylo dibatasi pada 10B SYLO, dengan 6.4B SYLO saat ini beredar. Nilai token dipengaruhi oleh penggunaan jaringan, adopsi, dan kondisi pasar secara keseluruhan. Per tanggal 2025-08-20, Sylo diperdagangkan pada Rp9.19 dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp58.95B. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan privasi dan keamanan dalam komunikasi digital sambil memanfaatkan teknologi blockchain untuk transaksi keuangan.

Sylo dibangun di blockchain Ethereum sebagai token ERC-20. Ini memanfaatkan smart contract untuk transaksi yang aman dan transparan. Token SYLO berfungsi sebagai cryptocurrency asli dari jaringan Sylo, yang menggerakkan ekosistem komunikasi dan pembayaran terdesentralisasi. Arsitektur teknisnya meliputi: 1. Smart contract berbasis Ethereum untuk fungsionalitas token 2. Protokol penyimpanan dan pengiriman pesan terdesentralisasi 3. Jaringan peer-to-peer untuk koneksi langsung antar pengguna 4. Enkripsi end-to-end untuk komunikasi yang aman 5. Integrasi dengan Sylo Smart Wallet untuk pengelolaan token yang mudah Sylo juga mendukung interoperabilitas lintas rantai, dengan kompatibilitas di jaringan Polygon untuk meningkatkan skalabilitas dan mengurangi biaya transaksi. Total pasokan token dibatasi pada 10B SYLO, dengan 6.4B SYLO saat ini dalam peredaran. Arsitektur ini memungkinkan Sylo untuk memfasilitasi komunikasi dan pembayaran mikro yang aman, privat, dan terdesentralisasi dalam ekosistem Sylo.

Masa depan Sylo terlihat menjanjikan. Proyek ini bertujuan untuk memperluas jaringan komunikasi terdesentralisasi dan meningkatkan fungsionalitas dompet kripto. Tonggak penting dalam roadmap meliputi: 2025: Meluncurkan fitur baru untuk dompet Sylo, termasuk peningkatan manajemen aset dan integrasi DeFi. 2026: Memperluas ekosistem Sylo dengan menjalin kemitraan dengan lebih banyak jaringan blockchain dan DApp. 2027: Mengimplementasikan fitur privasi tingkat lanjut dan solusi penskalaan untuk menangani peningkatan penggunaan jaringan. 2030: Mengembangkan alat berbasis AI untuk pengalaman pengguna yang dipersonalisasi dalam jaringan Sylo. 2035: Memantapkan Sylo sebagai platform komunikasi dan keuangan terdesentralisasi terkemuka secara global. Tim berkomitmen untuk pengembangan berkelanjutan, berfokus pada adopsi pengguna, kemajuan teknologi, dan kepatuhan regulasi. Dengan perpaduan uniknya antara fitur perpesanan yang aman dan cryptocurrency, Sylo berada dalam posisi yang baik untuk memanfaatkan pertumbuhan permintaan akan solusi komunikasi dan keuangan terdesentralisasi yang berfokus pada privasi di era Web3.