Ketua The Federal Reserve (FED) Jerome Powell akan memberikan pidato penting pada malam 22 Agustus di seminar kebijakan ekonomi Jackson Hole yang sangat diikuti. Acara tahunan yang diselenggarakan oleh Federal Reserve Kansas City ini telah lama menjadi platform penting bagi para pengambil keputusan ekonomi global dan akademisi untuk bertukar pikiran. Pidato Powell kali ini sangat ditunggu-tunggu, karena ini akan menjadi pidato terakhirnya sebagai ketua The Federal Reserve (FED) di konferensi tersebut, dan pasar secara umum berharap dapat memperoleh petunjuk kunci mengenai keputusan suku bunga pada bulan September.
Saat ini, ekonomi Amerika Serikat berada dalam periode yang sensitif. Data terbaru menunjukkan bahwa tekanan inflasi telah meningkat, dengan indeks pengeluaran konsumsi pribadi yang disukai oleh The Federal Reserve (FED) naik dari 2,1% pada bulan April menjadi 2,6% pada bulan Juni, melebihi target 2%. Namun, pasar kerja menunjukkan tanda-tanda kelemahan, dengan penambahan lapangan kerja baru pada bulan Juli hanya 73.000, jauh di bawah ekspektasi.
Kompleksitas situasi ekonomi ini menghadirkan tantangan bagi kebijakan yang ditetapkan oleh The Federal Reserve (FED). Di satu sisi, lonjakan inflasi mungkin memerlukan pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut; di sisi lain, melemahnya pasar kerja mengharuskan untuk tetap berhati-hati. Bagaimana Powell menyeimbangkan kontradiksi ini dalam pidatonya, serta bagaimana memandang prospek pergerakan ekonomi di masa depan, tanpa diragukan lagi menjadi fokus perhatian pasar.
Perlu dicatat bahwa ketidakpastian dalam situasi ekonomi global juga menambah variabel dalam keputusan The Federal Reserve (FED). Faktor-faktor seperti gesekan perdagangan internasional dan risiko geopolitik dapat mempengaruhi prospek ekonomi Amerika Serikat, dan selanjutnya mempengaruhi arah kebijakan moneter.
Oleh karena itu, pidato Powell kali ini tidak hanya berkaitan dengan ekonomi Amerika Serikat, tetapi juga akan berdampak penting pada pasar keuangan global. Investor dan pembuat kebijakan akan memperhatikan ucapannya dengan cermat, berharap mendapatkan petunjuk penting tentang jalur kebijakan masa depan The Federal Reserve (FED). Terlepas dari sinyal apa yang dilepaskan Powell, dampaknya mungkin akan tercermin sepenuhnya dalam reaksi pasar selanjutnya.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Ketua The Federal Reserve (FED) Jerome Powell akan memberikan pidato penting pada malam 22 Agustus di seminar kebijakan ekonomi Jackson Hole yang sangat diikuti. Acara tahunan yang diselenggarakan oleh Federal Reserve Kansas City ini telah lama menjadi platform penting bagi para pengambil keputusan ekonomi global dan akademisi untuk bertukar pikiran. Pidato Powell kali ini sangat ditunggu-tunggu, karena ini akan menjadi pidato terakhirnya sebagai ketua The Federal Reserve (FED) di konferensi tersebut, dan pasar secara umum berharap dapat memperoleh petunjuk kunci mengenai keputusan suku bunga pada bulan September.
Saat ini, ekonomi Amerika Serikat berada dalam periode yang sensitif. Data terbaru menunjukkan bahwa tekanan inflasi telah meningkat, dengan indeks pengeluaran konsumsi pribadi yang disukai oleh The Federal Reserve (FED) naik dari 2,1% pada bulan April menjadi 2,6% pada bulan Juni, melebihi target 2%. Namun, pasar kerja menunjukkan tanda-tanda kelemahan, dengan penambahan lapangan kerja baru pada bulan Juli hanya 73.000, jauh di bawah ekspektasi.
Kompleksitas situasi ekonomi ini menghadirkan tantangan bagi kebijakan yang ditetapkan oleh The Federal Reserve (FED). Di satu sisi, lonjakan inflasi mungkin memerlukan pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut; di sisi lain, melemahnya pasar kerja mengharuskan untuk tetap berhati-hati. Bagaimana Powell menyeimbangkan kontradiksi ini dalam pidatonya, serta bagaimana memandang prospek pergerakan ekonomi di masa depan, tanpa diragukan lagi menjadi fokus perhatian pasar.
Perlu dicatat bahwa ketidakpastian dalam situasi ekonomi global juga menambah variabel dalam keputusan The Federal Reserve (FED). Faktor-faktor seperti gesekan perdagangan internasional dan risiko geopolitik dapat mempengaruhi prospek ekonomi Amerika Serikat, dan selanjutnya mempengaruhi arah kebijakan moneter.
Oleh karena itu, pidato Powell kali ini tidak hanya berkaitan dengan ekonomi Amerika Serikat, tetapi juga akan berdampak penting pada pasar keuangan global. Investor dan pembuat kebijakan akan memperhatikan ucapannya dengan cermat, berharap mendapatkan petunjuk penting tentang jalur kebijakan masa depan The Federal Reserve (FED). Terlepas dari sinyal apa yang dilepaskan Powell, dampaknya mungkin akan tercermin sepenuhnya dalam reaksi pasar selanjutnya.