Apa Itu OTC?
OTC, singkatan dari Over-The-Counter, adalah istilah yang merujuk pada aktivitas perdagangan di luar bursa terpusat tradisional di Amerika Serikat. Berbeda dengan pencocokan pesanan di bursa, perdagangan OTC berlangsung melalui negosiasi langsung antara pembeli dan penjual terkait harga serta volume, dan penyelesaian transaksi dilakukan secara privat. Ciri utama perdagangan OTC meliputi:
- Tidak memerlukan penggunaan buku pesanan publik;
- Harga ditentukan melalui negosiasi sesuai kebutuhan kedua belah pihak;
- Transaksi dalam volume besar, memberikan privasi lebih tinggi;
- Kebanyakan transaksi difasilitasi oleh broker OTC atau perantara.
Di pasar kripto, ketika seseorang ingin melakukan transaksi jual beli Bitcoin bernilai puluhan juta dolar AS, pesanan sebesar ini yang ditempatkan di bursa dapat menyebabkan volatilitas harga yang signifikan. Oleh sebab itu, pelaku dengan dana besar biasanya memilih OTC untuk mengurangi risiko likuiditas.
Cara Kerja OTC
Perdagangan OTC bukan sekadar negosiasi harga—biasanya transaksi ini difasilitasi broker atau platform profesional. Proses standar meliputi langkah-langkah berikut:
- Permintaan diajukan: Investor atau institusi menyampaikan kepada broker OTC mengenai jumlah dan jenis aset yang ingin diperjualbelikan.
- Negosiasi harga: Broker OTC memberikan penawaran berdasarkan kondisi pasar dan likuiditas terkini.
- Kesepakatan dicapai: Setelah kedua belah pihak setuju pada harga, transfer atau pembayaran dieksekusi.
- Penyelesaian perdagangan: Kedua pihak menukar aset dan dana, umumnya dalam waktu singkat.
Dibandingkan perdagangan di bursa, OTC lebih cepat, lebih privat, dan tidak memengaruhi harga pasar publik.
Keunggulan OTC
Mengapa investor besar, institusi, bahkan trader ritel memilih OTC?
- Mengurangi dampak pasar
Pesanan besar di bursa bisa menyebabkan pergeseran harga yang signifikan. OTC memungkinkan transaksi tanpa menggerakkan harga pasar. - Fleksibilitas harga
Harga OTC ditetapkan melalui proses negosiasi, memberikan fleksibilitas yang tidak diperoleh dari buku pesanan standar. - Privasi dan kerahasiaan
Transaksi OTC berlangsung tanpa dipublikasikan, cocok bagi investor dan institusi yang ingin menjaga kerahasiaan aktivitasnya. - Optimal untuk transaksi skala besar
Untuk pembelian Bitcoin bernilai jutaan dolar, OTC sering menjadi satu-satunya opsi yang efisien. - Likuiditas superior
Banyak platform OTC mengumpulkan sumber daya dari berbagai pihak, menjamin pelaksanaan transaksi yang stabil bahkan di pasar dengan likuiditas terbatas.
Penggunaan OTC
Perdagangan OTC telah lama digunakan di pasar keuangan tradisional, bukan hanya di ekosistem kripto.
1. Pasar Keuangan Tradisional
- Pasar saham OTC: Saham perusahaan yang tidak terdaftar atau berkategori kapitalisasi kecil diperdagangkan melalui pasar OTC.
- Obligasi dan derivatif: Produk pendapatan tetap dan derivatif kompleks umumnya diperjualbelikan melalui perjanjian OTC.
2. Pasar Kripto
- Aktivitas institusi dan investor besar: Misalnya, manajer aset serta kantor pengelola aset keluarga biasanya menggunakan broker OTC untuk alokasi Bitcoin.
- Penambang yang memerlukan likuiditas: Penambang Bitcoin dengan saldo BTC besar sering menjual secara massal lewat OTC agar tidak mempengaruhi harga pasar publik.
- Pembayaran internasional dan transfer dana: Di beberapa wilayah, investor memanfaatkan saluran OTC untuk memindahkan dana lintas negara serta mengatasi kendala regulasi.
Tantangan dan Risiko OTC
Walaupun menawarkan keunggulan, perdagangan OTC menyimpan risiko yang perlu diperhatikan investor:
- Risiko pihak lawan
Karena transaksi OTC bersifat privat, kegagalan pihak lawan dapat menimbulkan kerugian finansial. Penting untuk memilih broker atau platform OTC yang bereputasi baik. - Transparansi harga terbatas
Harga OTC hasil negosiasi bisa jauh berbeda dari harga pasar, sehingga investor harus menilai penawaran dengan teliti. - Risiko regulasi
Regulasi perdagangan OTC berbeda di setiap yurisdiksi, dan beberapa negara bisa menghadirkan ambiguitas hukum. - Risiko keamanan dan penipuan
Di pasar kripto, lemahnya kontrol risiko pada OTC bisa membuka peluang pencucian uang atau penipuan.
Tren OTC
Dengan semakin matangnya pasar, peran OTC terus berkembang pada tahun 2025. Kepatuhan semakin penting: regulator global memperketat pengawasan terhadap perdagangan OTC dan memberlakukan proses KYC (Know Your Customer) dan AML (Anti Money Laundering) yang lebih ketat untuk melindungi transaksi. Batas antara keuangan tradisional dan kripto semakin kabur, serta makin banyak bank dan manajer aset membuka broker OTC kripto untuk melayani klien institusi.
Keuangan terdesentralisasi (DeFi) juga mulai menguji protokol OTC berbasis desentralisasi, memanfaatkan kontrak pintar untuk transparansi lebih tinggi dan mengurangi risiko pihak lawan. Di negara dengan inflasi tinggi dan pembatasan modal, OTC tetap menjadi jalur utama transfer modal lintas negara. Ke depan, OTC dapat terintegrasi dengan platform kepatuhan, menciptakan ekosistem perdagangan OTC global yang efisien dan transparan.
Untuk informasi lebih lanjut tentang Web3, silakan daftar di: https://www.gate.com/
Ringkasan
OTC adalah mekanisme perdagangan di luar bursa yang memungkinkan investor melakukan transaksi aset tanpa bergantung pada pasar publik. Dalam keuangan tradisional, OTC menjadi pusat untuk obligasi, derivatif, dan saham tertentu. Di kripto, OTC menjadi jalur utama bagi investor besar, penambang, dan institusi. Seiring penguatan regulasi dan perkembangan DeFi, peran OTC kian meluas—menuju protokol OTC terdesentralisasi yang mendukung transparansi dan keamanan lebih besar. Bagi investor, memahami OTC serta memilih saluran OTC yang patuh dan aman sangat penting untuk melindungi modal dalam kondisi pasar yang volatil saat ini.